Bintan Center.-Jakarta - Timnas senior Indonesia malam ini akan melakoni
laga ujicoba terakhir menghadapi Yordania. Ini merupakan kesempatan
terakhir untuk menguji lini belakang timnas.
Indonesia,
Sabtu (27/8/2011) malam WIB, akan menjajal timnas Yordania dalam ujicoba
terakhir menjelang pertandingan laga perdana Pra-Piala Dunia Grup E
melawan Iran pada 2 September nanti.
Sebuah misi khusus
dicanangkan oleh pelatih timnas Wim Rijsbergen di pertandingan nanti.
Misi tersebut adalah untuk memantapkan kinerja lini belakang yang
dianggap oleh pleatih berkebangsaan Belanda itu masih belum mumpuni.
Hal
itu pun diamini oleh asisten pelatih timnas Lestiadi. Berdasarkan
rekaman video saat Indonesia membungkam Palestina 4-1 di Stadion
Manahan, Solo, beberapa hari lalu, dia menuturkan bahwa hasil evaluasi
menunjukkan lini belakang timnas adalah titik terlemah.
Untuk itu,
sang asisten pelatih asal Medan itu menegaskan bahwa timnas akan
mencoba taktik bertahan di laga nanti dan menyerang melalui skema
serangan balik.
“Saat bertemu Yordania, kami akan mencoba strategi
bertahan dan memanfaatkan counter attack. Kami menekankan perbaikan di
lini pertahanan dan sektor penjaga gawang,” ungkapnya.
Selain
ditujukan untuk memperbaiki lini pertahanan, Wim juga bakal menjadikan
laga nanti sebagai ajang perbaikan fisik para punggawa Merah Putih.
Dalam
beberapa pertandingan terakhir timnas, pelatih berkebangsaan Belanda
itu seringkali mengeluhkan buruknya kondisi fisik para punggawa Garuda
yang menyebabkan mereka seringkali kehilangan konsentrasi, khususnya di
babak kedua.
“Kondisi fisik pemain meningkat. Berapa persen? Itu
tidak bisa saya pastikan karena ini Ramadhan dan mereka masih puasa,”
ujar Wim seperti dilansir media officer timnas.
“Kita lihat saja
lawan Yordania dan Iran, berapa banyak dari mereka (pemain) yang bisa
bertahan selama 90 menit,” lanjutnya. “Soal strategi, lihat saja nanti.”
Adapun,
Yordania juga tak main-main mempersiapkan timnya untuk melakoni laga
nanti. Bahkan, pelatih Yordania Adnan Hamad memanggil penyerang
berpengalaman Mahmpud Shelbaieh.
Meskipun sudah tak berusia muda
lagi, yakni 31 tahun. Namun, bomber berusia 31 tahun itu dikenal sebagai
penyerang berteknik tinggi dan seringkali mnjadi ujung tombak andalan
negaranya.
Selain itu, Shelbaeih juga turut memanggil pemain
bertahan gaek Hatem Aqel. Diharapkan, pengalaman dan visi bermain Aqel
bisa membuat lini belakang Yordania menjadi lebih kuat lagi.
Laga persahabatan nanti akan disiarkan secara langsung di RCTI dan SCTV pada pukul 02.00 dinihari WIB.
source : http://bola.inilah.com/read/detail/1769336/kesempatan-terakhir-mantapkan-pertahanan-garuda