August 18, 2011

Gangguan-Gangguan Penyakit Saat Berpuasa


BintanCenter.-Gangguan-Gangguan Penyakit Saat Berpuasa.-Menahan haus dan lapar sebulan penuh bukanlah hal mudah. Terutama jika cuaca tak menentu dan tubuh kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup, maka kita mudah terserang penyakit. Waspadai gangguan penyakit berikut saat sedang berpuasa

Konstipasi (sembelit) 

Susah buang air besar sering dialami saat berpuasa. Sembelit bisa menyebabkan ambein (haemorroids), rasa nyeri di saluran anal dan gangguan pencernaan yang membuat perut terasa kembung. Kondisi ini normal saat kita berpuasa karena tubuh banyak menyaring makanan, kurang minum (cairan) dan kurang konsumsi serat. Untuk mencegah hal ini cobalah saat berbuka dan sahur perbanyak makan-makanan tinggi serat (misal: dari biji-bijian dan buah-buahan), banyak minum air putih dan jika ingin mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak pilihlah roti atau gandum yang mengandung bekatul. 

Gangguan pencernaan 

Saat berbuka kita sering tak bisa mengontrol diri untuk Penyebab: makan berlebihan, terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng dan berlemak, makanan pedas, dan makanan yang memicu produksi gas, seperti telur, kubis, minuman berkarbonasi. Untuk menghindari hal tersebut hindari makan terlalu berlebihan saat berbuka puasa, kurangi minuman mengandung soda, akan lebih baik jika banyak mengkonsumsi jus buah dan air mineral. Hindari makan yang digoreng dan makanan yang memproduksi gas. 

Tekanan darah rendah 

Keringat yang berlebihan, rasa lemas, letih, lesu, tak ada energi, pusing terutama saat bangun dari posisi duduk, pucat, dan merasa ingin pingsan merupakan gejala- gejala yang umum dijumpai pada penderita tekanan darah rendah. Hal ini lebih sering terjadi pada siang hari. Biasanya gangguan ini terjadi karena sedikitnya jumlah konsumsi cairan dan kurangnya konsumsi garam. Untuk mencegahnya cobalah mulai meningkatkan konsumsi cairan dan garam dengan jumlah melebihi yang biasa Anda konsumsi. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menjalankan puasa Ramadhan. 

Sakit kepala 

Sakit kepala atau pening selalu dialami beberapa orang saat berpuasa, karena mereka harus menghilangkan kebiasaan yang biasa dilakukan di siang hari, seperti merokok, minum kopi atau rutinitas kerjaan yang menuntut banyak tenaga, dan menahan rasa kantuk. Sakit kepala ini semakin parah jika dibarengi tekanan darah rendah, bahkan menyebabkan rasa mual sebelum waktu berbuka. 

Untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit kepala, stop konsumsi kopi dan merokok beberapa minggu sebelum ramadhan. Untuk menghindari ngantuk di siang hari, atur kembali jadwal tidur selama bulan Ramadhan. 

Gula Darah Rendah 

Lesu, pening, mudah lelah, konsentrasi buruk, mudah berkeringat, merasa goncang (tremor), tak dapat melakukan aktivitas fisik, sakit kepala, adalah gejala- gejala yang sering dijumpai pada penderita gula darah rendah. Untuk penderita yang bukan termasuk penderita diabetes, gejala ini disebabkan karena memiliki terlalu banyak gula, misalnya terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat saat sahur. Karena tubuh menghasilkan banyak insulin, dan membuat glukosa darah menurun, yang membuat tubuh lemas. Untuk mencegah hal ini kurangi makanan yang manis-manis saat sahur. Bagi penderita diabetes (kencing manis), dianjurkan berkonsultasi dengan dokter mereka untuk menjalani puasa. 

Kejang Otot (kram otot) 

Kurang konsumsi kalsium, magnesium dan kalium bisa menyebabkan kram otot, cobalah mengkonsumsi makanan kaya mineral misalnya produk susu, daging, buah-buahan dan sayur mayur. 

Bisul Perut dan Radang Perut 

Naiknya asam lambung pada perut kosong saat berpuasa semakin memperburuk kondisi tersebut, perut bagian atas (ulu hati) terasa terbakar dan menyebabkan rasa tak enak di perut. Hindari makanan pedas, kopi dan minuman bersoda untuk mencegah kondisi semakin buruk. Cobalah berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan puasa. 

Batu Ginjal 

Batu ginjal terjadi pada orang yang kurang minum, karena itu untuk penderita bantu ginjal, perbanyak minum saat berbuka dan sahur untuk mencegah pembentukan batu ginjal. 

Perut Bebas Racun 

Saat berpuasa perut kita kosong selama beberapa jam, kekosongan usus perut bisa mengurangi peluang terjadinya kontak antara senyawa beracun dengan usus, sehingga bisa mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit, terutama kanker kolon yang timbul karena terjadinya kontak secara terus-menerus antara senyawa karsinogenik (penyebab kanker) dengan dinding kolon. 

Salah satu dampak negatif dari makan yang berlebih adalah menumpuknya racun dalam tubuh dan hati harus bekerja keras melawan racun tersebut agar tidak meracuni tubuh. Jika hati tak mampu menetralkan racun, maka racun otomatis akan terbawa aliran darah ke berbagai sel dan organ tubuh lainnya dan akan menimbulkan berbagai penyakit. 

Namun saat kita berpuasa, terjadilah proses pengeluaran zat-zat beracun dalam tubuh (detoksifikasi) yang bersifat total dan menyeluruh, pembersihan tak hanya menyangkut kepentingan fisik, tetapi juga mencakup pembersihan dan peningkatan energi. Selain memiliki sisi positif bagi kesehatan tubuh, puasa juga membantu mengendalikan stres dan memberi ketenangan jiwa. Selamat menjalankan puasa! 

sumber: kapanlagi.com 


Artikel Lainnya: