Malaysia Keterlaluan |
"Ini keterlaluan, sehingga harapan saya sebagai anggota DPR berharap bisa dicabut kembali demi hubungan baik kedua negara," kata Hayono di DPR, Jakarta, Senin (18/6/2012).
Sebagai anggota komisi yang membidangi hubungan luar negeri, Hayono mengatakan akan mengusulkan ke Ketua DPR, Marzuki Alie, agar meminta klarifikasi ke pemerintah Malaysia saat kunjungan kerja ke negara ASEA mulai 24 Juni mendatang.
"Menlu (Menteri Luar Negeri) harus segera mengecek. Kalau sudah didaftarkan ke Unesco, seharusnya Unesco menolak, karena tari Tor-tor adalah budaya Sumatera," tandasnya.
Hayono setuju jika tindakan Malaysia ini menunjukan pengingkran terhadap persahabatan kedua negara.
"Ya itulah yang melakukan tindakan ini. Kita dan dunia tahu, kalau Tor-tor budaya kita dan indonesia. Untuk segera membatakan ini," tuturnya.
Diberitakan, Malaysia mengklaim tari Tor-tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan Gendang) dari Mandailing, Sumatera Utara, sebagai salah satu warisan budaya negaranya. Melalui Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Rais Yatim, pemerintah Malaysia berencana mendaftarkan kedua budaya masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005.