
JAKARTA--MI:
Ponsel Salah Satunya Penyebab Kematian Diseluruh Dunia.-Sekitar 16 ribu pengemudi diperkirakan tewas dalam kurun 2001 hingga
2007 ketika sedang berbicara dan SMS dengan ponsel sembari mengemudi.
Demikian laporan peneliti AS pada Kamis, (25/9). Salah satu upaya pertamanya yaitu menghitung berapa banyak orang tewas dalam kecelakaan yang disebabkan oleh gangguan khusus telepon seluler dan banyaknya pengemudi di bawah umur 30 tahun.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kenaikan angka SMS yang cepat telah mengakibatkan ribuan kematian di jalanan di Amerika Serikat," tulis Fernando Wilson dan Jim Stimpson dari University of North Texas Health Science Center melalui American Journal of Public Health.
Wilson dan Stimpson menggunakan data kepemilikan ponsel dari pengemudi yang tewas di jalan dari setiap negara, dan data volume SMS dari Komisi Komunikasi Federal.
Mereka juga mendapatkan laporan pengemudi yang tewas saat berkendara dari National Highway Traffic Safety Administration.
"Sejak 2001-2002, angka SMS meningkat beberapa ratus persen," kata Wilson dalam sebuah wawancara telepon.
Pada 2002, 1 juta SMS dikirim setiap bulan; dan meningkat menjadi 110 juta pada 2008.
"Sejak 2001, kami memprediksi sekitar 16 ribu orang telah meninggal sejak saat itu kita menghubungkannya dengan peningkatan angka SMS di Amerika Serikat."
Beberapa penelitian membuktikan berbicara di ponsel dapat mengalihkan perhatian pengemudi, meski sudah menggunakan perangkat hands-free.
Namun Wilson mengatakan, SMS dengan menggunakan ponsel cerdas yang menyediakan akses e-mail dan aplikasi mengganggu lainnya merupakan masalah baru. (Ant/OL-9)
Demikian laporan peneliti AS pada Kamis, (25/9). Salah satu upaya pertamanya yaitu menghitung berapa banyak orang tewas dalam kecelakaan yang disebabkan oleh gangguan khusus telepon seluler dan banyaknya pengemudi di bawah umur 30 tahun.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kenaikan angka SMS yang cepat telah mengakibatkan ribuan kematian di jalanan di Amerika Serikat," tulis Fernando Wilson dan Jim Stimpson dari University of North Texas Health Science Center melalui American Journal of Public Health.
Wilson dan Stimpson menggunakan data kepemilikan ponsel dari pengemudi yang tewas di jalan dari setiap negara, dan data volume SMS dari Komisi Komunikasi Federal.
Mereka juga mendapatkan laporan pengemudi yang tewas saat berkendara dari National Highway Traffic Safety Administration.
"Sejak 2001-2002, angka SMS meningkat beberapa ratus persen," kata Wilson dalam sebuah wawancara telepon.
Pada 2002, 1 juta SMS dikirim setiap bulan; dan meningkat menjadi 110 juta pada 2008.
"Sejak 2001, kami memprediksi sekitar 16 ribu orang telah meninggal sejak saat itu kita menghubungkannya dengan peningkatan angka SMS di Amerika Serikat."
Beberapa penelitian membuktikan berbicara di ponsel dapat mengalihkan perhatian pengemudi, meski sudah menggunakan perangkat hands-free.
Namun Wilson mengatakan, SMS dengan menggunakan ponsel cerdas yang menyediakan akses e-mail dan aplikasi mengganggu lainnya merupakan masalah baru. (Ant/OL-9)

Artikel Lainnya:
News
- Warga Malaysia Mulai Benci Dengan Benderanya Sendiri
- Pesawat Tempur F-16 Punya Amerika Jatuh Di Perairan Jepang
- Indonesia Akan Punya Rudal Buatan Sendiri
- Terminal Tercanggih Jakarta Resmi Diluncurkan
- Akun Twitter @MALAYSIA_JAYA_ Dihack Orang Indonesia?
- Messi Emosional Lepas Pep
- Fabregas: Pep adalah Pahlawan dan Inspirasiku Saat Kecil
- "Tanpa Guardiola, Barca Akan Tetap Hebat"
- Gaji Macet, Irfan Bachdim & Kim Juga Ngeluh
- Jelang laga Melawan Chelsea Messi Sakit
Tahukah Anda
- Kemiripan Otak Lumba-Lumba dengan Manusia
- Goresan Pensil Dapat Dibuat Jadi Transistor
- Kenapa Kita Mual Saat Membaca di Dalam Mobil ?
- Kebiasaan Sehari-hari Penyebabkan Muka Jadi Keriput
- Uang Perdana Sekaligus Tertua Didunia
- KeIndahan Luar Biasa Didalam Tambang Garam Tua
- (Alesannya Cowok) Kenapa Gak Suka Film Korea
- 5 Monster Sungai Yg Masih Ada Saat Ini
- 5 Unsur Komunikasi yg Bekaitan & Mempengaruhi
- Apa Bedanya Simpanse Dgn Manusia ??